Jumat, 08 Oktober 2010

Pengrajin Salib Kebanjiran Order Menjelang Natal


Setiap perayaan hari besar agama seringkali mendatangkan rezeki bagi para pedagang, kali ini giliran pengrajin salib yang sedang ketiban order.Menjelang perayaan Natal, pengrajin salib di Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro Bantul panen pesanan. Lonjakan permintaan hingga mencapai 25 persen. Sayangnya, harga bahan bakunya melonjak sementara harga jualnya masih tetap sama.

Agus Purwanto, salah seorang perajin, Rabu (11/12) mengatakan, peningkatan pesanan sudah mulai terasa sejak awal Desember. Sebagian besar pesanan berasal dari Ambarawa, Kediri, Jakarta, dan Semarang. "Saat ini kami tengah menggenjot produksi untuk memenuhi order tersebut. Kadang-kadang kami terpaksa lembur supaya pesanan tepat waktu," katanya.

Sebagian besar permintaan berupa salib. Selain salib perajin juga memproduksi aneka jenis patung Yesus dan Bunda Maria. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 9.000 - Rp 3 juta per buah. Yang harganya paling mahal adalah patung yang ukurannya besar dan biasa dipajang di tempat-tempa tertentu.

Meski pesanannya melonjak, bila dibandingkan dengan Natal tahun lalu perajin mengaku pesanan tahun ini jauh lebih sedikit. Dulu lonjakannya bisa mencapai 50 persen. Mungkin banyak yang terimbas krisis global, sehingga daya beli masyarakat juga menurun, ujar Agus.

Lonjakan permintaan, menurut perajin juga tidak terlalu menguntungkan mereka. Pasalnya para pemesan tidak mau menaikkan harga sementara harga bahan baku terus melonjak. Harga bahan baku berupa resin yang semula Rp 5,6 juta per drum kini sudah naik menjadi Rp 6,4 juta per drum. Karena harganya tidak naik maka keuntungan perajin menjadi mepet.

Di Ganjuran ada empat unit produksi kerajinan salib dan benda-benda rohani lainnya. Ada 80 jenis benda rohani yang mereka produksi. Menurut perajin, benda-benda yang mereka buat mengacu aturan yang sudah ada. "Sebenarnya ada 130 jenis yang dianjurkan oleh pihak gereja, namun baru 80 jenis yang kami produksi," kata Triatmojo, perajin lainnya.

Menurut Triatmojo, desain yang mereka buat harus mengacu pada rujukan gereja. Mereka tidak boleh berkreasi sendiri. Hanya permainan warna saja yang diperbolehkan. Bentuk-bentuknya sudah baku dan tidak boleh dilanggar. "Supaya tidak membosankan, kami hanya bermain di warna saja," katanya.


Sumber :

http://nasional.kompas.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar