Jumat, 08 Oktober 2010

Hiasan Natal Pembawa Berkah


Bagaimana persiapan Anda menjelang Natal ?...Memasuki Hari Natal yang sebentar tiba, perajin pernak-pernik hiasan natal di Bali dan Yogyakarta kebanjiran pesanan. Para perajinnya pun mendapat keuntungan lumayan.

Natal sudah dekat, di berbagai tempat mulai banyak ditemukan berbagai aksesoris maupun kerajinan yang bernuansa Natal. Kerajinan yang berbau Natal pun laris dicari umat Kristiani yang merayakannya. Nah, salah satu sentra pembuatan kerajinan berbau Kristiani adalah di Bantul, Yogyakarta. Dari sekian banyak perajin, salah satunya adalah Kendar (54). Ia bisa disebut pelopor pembuat patung religi dari fiber di kawasan Yogyakarta.

“Saya memulai usaha patung sejak tahun 1987 di Bogor. Tahun 1990-an saya pulang kampung dan membuka usaha bikin patung di sini. Sejak awal saya memang mengkhususkan diri ke patung religi, karena segmennya jelas,” kata Kendar di rumahnya di Dusun Caben, Sidomulyo, Bantul. Rumah itu juga menjadi workshop usaha pembuatan patung yang kini dilanjutkan putra ketiganya, Tunggul (29).
Menurut Tunggul, penjualan patung menjelang Natal naik sekitar 25 persen. Permintaan yang paling ramai adalah satu set patung Natal (kelahiran Yesus). ”Kami bikin 4 ukuran, masing-masing 15 cm, 30 cm, 40 cm, dan 60 cm. Harganya masing-masing Rp 100 ribu, Rp 400 ribu, Rp 750 ribu, dan Rp 2,5 juta per set,” lanjut ayah satu anak ini melanjutkan. Satu set patung Natal berisi 16 buah patung yang menceritakan episode kelahiran Yesus.

Menurut Tunggul, penjualan patung religi memiliki siklus dan tren sendiri. ”Natal ramai sampai akhir Desember. Januari kami sudah bersiap-siap untuk Paskah. Agustus nanti siap untuk Natal lagi,” katanya. Tapi ada juga event khusus yang membuat permintaan melonjak. Misalnya menjelang pergantian milenium, tahun 1999 silam. ”Waktu itu yang laku patung Salib Millenium. Total kami bikin sekitar 36 ribu patung selama 1,5 tahun,” kata Tunggul.

Bulan-bulan sepi adalah Juni dan Juli. ”Biasanya bulan-bulan itu kami pakai untuk memperbarui model dan cetakan,” lanjut Tunggul yang untuk membuat model mencari inspirasi dari internet. ”Setelah model jadi, dibuat master dan cetakannya,” katanya.

Usaha Tunggul cukup menjanjikan. Untuk memenuhi pesanan, ia perlu dibantu tak kurang dari 25 karyawan. ”Sayang, perhatian pemerintah masih kurang. Saya pernah ikut pameran, tapi malah dilempari telur busuk. Entah kenapa,” kata pengusaha yang omzet per bulannya mencapai Rp 50 juta ini bertanya-tanya.

Perajin patung religi lain di kawasan Bantul adalah Tri Atmojo (36) yang lebih dikenal dengan Bagong. Ayah satu anak ini mulai membuka usaha sejak tahun 2000 silam. ”Bulan Desember biasanya penjualan naik sekitar 20-30 persen. Yang banyak dicari adalah patung Natal,” kata Bagong di rumahnya di Sidomulyo, Bantul. Yogyakarta. Omzet per bulan bisa mencapai Rp 45 juta. ”Kalau Natal naik 20-30 persen.”

Menjelang Natal, Bagong menyiapkan 2 ukuran patung Natal. Yaitu ukuran 15 cm berisi 13 patung, dan ukuran 25 cm dengan 18 buah patung per set. Ukuran kecil dijual seharga Rp 125 ribu, sementara yang besar Rp 450 ribu. Patung-patung itu kebanyakan patung pesanan dari Jakarta, Medan, Batam, Kupang, bahkan Abepura. ”Tiga bulan sebelum Natal, saya sudah bikin 1700-an set, ” kata pria yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Seni Rupa ISI dan bekerja di sebuah perusahaan patung.

Bagaimana Anda berminat juga ?



Sumber :
http://nostalgia.tabloidnova.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar